5 Penemuan Paling Unik Yang Ditemukan Di Dalam Es, No. 4 Pasti Bikin Kamu Melongo

Peradaban makhluk hidup mengalami banyak revolusi yang salah satunya disebabkan oleh perubahan alam. Peninggalan makhluk hidup merupakan salah satu penemuan paling menarik yang menjadi salah satu harta karun di zaman sekarang. Banyak fosil-fosil makhluk hidup atau barang-barang zaman dahulu yang tertimbun di bawah tanah atau tenggelam di dasar lautan.
Selain penemuan di daratan dan di lautan, ternyata ada juga beberapa penemuan di kutub atau di dalam es. Seperti yang dilansir dari sumber youtube.com/CalonSarjana (13/07/2017) berikut ini 5 penemuan paling misterius dan unik yang pernah ditemukan di dalam es.

grid.id
  • Virus tua. Pada tahun 2015 lalu sekelompok peneliti menemukan virus tua yang berusia 30 ribu tahun terpendam di dalam sebuah es. Virus tersebut memiliki ukuran yang lebih luas daripada virus pada umumnya. Jika virus HIV yang sangat berbahaya itu hanya memiliki 9 gen, virus kali ini ternyata memiliki 1200 spesimen genetik. Tapi tidak perlu khawatir, karena menurut para peneliti virus tersebut hanya menyerang amoba dan tidak berbahaya untuk manusia. Tetapi yang menjadi masalah yaitu jika pemanasan global terus menerus terjadi, virus tersebut dapat hidup kembali dan dapat menyebar ke seluruh dunia.


jpnn.com
  • Pakaian zaman batu. Penemuan kali ini merupakan bukti peradaban zaman batu di dataran Eropa. Pada tahun 2011 saat Gletser di Norwegia mencair, pernah ditemukan pakaian peradaban zaman batu. Lalu pada saat diteliti, ternyata kain tersebut memiliki umur mencapai lebih dari 1500 tahun. Pakaian tersebut dipercaya dipakai oleh orang zaman dahulu untuk berburu saat musim dingin.

dahsyat.net
  • Bangkai perang dunia. Pencairan gunung es di kota kecil di Italia bernama Peio memudahkan pencarian korban perang dari perang dunia pertama. Selama perang banyak pasukan Italia yang meninggal karena cuacanya yang sangat dingin yang diperkirakan mencapai minus 30 derajat celcius. Lalu pada tahun 2004 seorang pemandu wisata menemukan salah satu korban perang lainnya yang sudah meninggal dan membeku. Tetapi tidak hanya itu, beberapa peninggalan peluru dan senjata berhasil ditemukan di pegunungan tersebut.

cnn.com
  • Mammoth beku. Pada tahun 2010 sebuah fosil Mammoth raksasa ditemukan tertanam di bawah es di daerah Siberia. Pada fosil tersebut masih terlihat jaringan otot Mammoth tersebut, sehingga untuk pertama kalinya sampel darah hewan prasejarah itu bisa diteliti. Dan dengan adanya sampel darah tersebut, para peneliti sangat yakin dapat menghidupkan kembali seekor Mammoth dengan menggunakan kloning.

merdeka.com
  • Peninggalan nenek moyang. Sebuah peninggalan nenek moyang yang tersimpan ratusan tahun yang lalu berhasil ditemukan di daerah Alaska yang menyajikan pemandangan yang sangat indah. Menurut para peneliti, gunung es tersebut merupakan salah satu hutan yang dijadikan tempat tinggal oleh para leluhur. Lalu ternyata dalam gunung es tersebut ditemukan banyak batang pohon yang memiliki umur yang sangat tua. Akhirnya tempat tersebut dijadikan konservasi alam yang bisa dijangkau oleh manusia.

Itulah tadi 5 penemuan paling misterius dan unik yang pernah ditemukan di dalam es. Menurut kalian, apakah masih ada penemuan-penemuan di dalam es lainnya yang belum terungkap ini? Jika kalian mempunyai referensi mengenai penemuan-penemuan yang sudah terungkap namun tidak dibahas di atas, jangan lupa komentar di bawah ya.
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com/detail/d28b6e4e1b58413598f49741af5e6795?a=1&uc_param_str=dnvebichfrmintcpwidsudsvnwpflameefut&uc_news_item_id=4112669295437991&uc_news_app=app_iflow&comment_stat=1&reco_id=bd39390f-5bd9-4a0e-9241-08bf07c0fd08&ucnews_rt=kGeneralRank&entry=app&entry1=shareback&entry2=widget_More&shareid=bTkwBMOQSJ%2FfjtdG31r4jJikQJJysUYEpqPM8fGOK5jivw%3D%3D

9 Foto Kelakuan Bocah - Bocah Zaman Sekarang, No. 5 Pasti Bikin Kamu Tepuk Jidat


Waktu terus bergulir. Teknologi makin maju, beriringan dengan haya hidup manusia, termasuk anak-anak. Melihat tayangan yang disajikan di media pertelevisian, konten-konten yang sangat mudah diakses melalui internet, dan gaya hidup yang tercermin di media sosial, semu bisa berpengaruh dengan siapapun, termasuk anak-anak.
Melihat beberapa kasus yang pernah terjadi, mulai kelihatan hasilnya. Kita bisa lihat sendiri bagaimana keadaan anak-anak zaman sekarang. Ada yang bikin kita geleng-geleng kepala; ada yang bikin kita bersyukur nggak dilahirkan bersama mereka….

1. Masih SD udah pandai pacaran, bisa berantem dan postingannya udah macam ini …

nih nih, kecil-kecil cabe rawit, emang masih seukuran cabe sih
nih nih, kecil-kecil cabe rawit, emang masih seukuran cabe sih via www.wowkeren.com
Anak zaman sekarang sudah pinter dalam banyak hal. Mereka sudah mahir bermain media sosial. Mereka juga sudah mahir menjalani sebuah hubungan asmara. Mereka sudah bisa memuji dan juga berantem soal cinta.

2. Udah ngerti sakit hati, udah ngerti bunuh diri. Nggak ngerti deh siapa yang mengajarkan semua ini.


terlalu muda untuk bunuh diri
terlalu muda untuk bunuh diri via www.kaskus.co.id
Giliran sakit hati sudah merasuk, anak-anak yang sudah cukup “referensi” ada yang pernah melakukan tindakan yang satu ini. Ada yang gara-gara ditolak, mengancam bunuh diri dengan anjlok dari ketinggian. Sungguh cerdas anak zaman sekarang.

3. Anak sekarang udah ada yang berani bermain-main dengan sholat, padahal sholat itu ibadah. Aduh!




prihatin, adek-adek
prihatin, adek-adek via www.dakwatuna.com
Ibadah aja dipermainkan, lebih parahnya ada yang pakai jilbab. Di video ini sejumlah adek-adek ini awalnya mau sholat tapi malah jadi main-main bahkan dance. Beberapa gerakan sholat diplesetkan jadi gerakan yang ngawur. Kalau penasaran seperti apa videonya coba linkini.

4. Dek, itu paha bukan paha KFC. Jangan diumbar 

gimana? udah seksi belum?
gimana? udah seksi belum? seksi matamu via www.kaskus.co.id
Ya gitu deh … Kamu bisa lihat sendiri dari apa yang dia kenakan dan bagaimana mengenakannya dari kepala sampai ujung paha.

5. Sedih, dik 

Tuhn, dik...
Tuhn, dik… via tumblr.com
Masih bocah sudah suka pamer anggota badan. Iya kalau yang dipamerin adalah wajah, lha ini sampai buka-bukaan ke dada. Sedih

6. Kecil-kecil bisa naik motor, hebat. Tapi, mana SIM-nya?


udah banyak lho anak SD yang udah bermotor
udah banyak lho anak SD yang udah bermotor via ayobuka.com
Mandiri sih iya, berangkat sekolah sendiri. Tapi, ingat dengan hukum negara yang berlaku. Anak SD sudah jelas nggak punya dan belum bisa membuat SIM. Lha ini, sudah keliaran di jalanan, bahkan berangkat sekolah naik motor sendiri. Entah orangtuanya nggak punya waktu untuk mengantar, entah anaknya yang minta motor pribadi, yang jelas ini tetap salah. Apalagi kalau bonceng tiga?

7. Merokok memang sebuah pilihan, tapi kalau masih minta uang orang tua? Kasihan kalau duit orang tua habis buat merokok.


pakai duit siapa tuh?
pakai duit siapa tuh? via tolololpedia.wikia.com
Merokok memang sudah jadi kebiasaan mayoritas masyarakat Indonesia. Merokok juga nggak perlu dilarang-larang karena merokok memang sebuah hak setiap individu. Tapi, untuk urusan yang satu ini sudah nggak bisa ditoleransi. Bukan soal kesehatan, tapi kalau bocah ingusan merokok, pertanyaannya adalah dari mana mereka bisa membeli rokok? Tentunya dari orangtua mereka bukan? Bagaimana rasanya kalau ada orang tua melihat duitnya hanya dibuat membeli rokok?

8. Nggak mau kalah sama anak SMA. Cepet dewasa via corat-coret. Mahasiswa aja wisuda nggak sampai begini.

udah ngerti coret-coret aja
udah ngerti coret-coret aja via www.addgue.com
Apa jadinya kalau SD aja sudah corat-coret saat kelulusan? Kepala sekolah di beberapa SMA saja sekarang sudah mulai melarang adanya corat-coret sebagai perayaan kelulusan. Lha ini, baru lulus SD aja sudah corat-coret. SMP mau apa? SMA mau apa?

9. Hasil didikan sinetron zaman sekarang. Ada anak yang sampai kayak gini. Minta Ninja lho.


didikan sinetron, mendidik kah?
didikan sinetron, mendidik kah? via m.harianjogja.com
Perlu disebutkan judul sinetronnya? Mungkin beberapa dari kalian sudah tahu. Sebut saja sinetron “Anak Jalanan”. Mungkin kasus ini baru satu yang terlihat di permukaan, entah siapa lagi yang sudah dipengaruhi sinetron ini. Mungkin ada juga korban sinetron yang lain?
Beberapa kasus ini hanyalah yang ketahuan dan terekspose media. Di dunia nyata, kejadian semacam ini masih banyak lagi. Ayo sebarkan! Semoga bisa jadi bahan refleksi dan pelajaran.

Adakah Wanita Yang Lebih Baik Dari Bidadari Surga? Ada, Ini Bukti Dan Penjelasannya ...

Tahu nggak, banyak sekali sosok lelaki yang memimpikan untuk memiliki istri yang sholihah. Yang lebih mengherankan, laki-laki durjana-pun kadang merindui istri sholihah. Tidak mau memiliki istri yang durjana seperti dirinya. Lucu memang, tetapi begitulah realita yang terjadi dalam kehidupan ini pada umumnya.

Sedikit sekali orang yang mendapatkan wanita sholihah, karena jumlah wanita sholihah di bumi ini tidaklah banyak.

Dengan tidak menyudutkan suku lain, sebenarnya, wanita muslimah di Indonesia pada umumnya itu sangat potensial menjadi wanita sholihah, jika dididik dengan pendidikan agama yang sangat bagus.

Karena jika dibandingkan dengan wanita Arab, Eropa, Afrika, wanita nusantara tentu lebih santun. Tanpa dididik pun ia akan memanggil suaminya dengan menggunakan istilah khusus, seperti “Mas, Kang mas, Abang, Kak, Yank, Abi” dan panggilan mesra lainnya. Apalagi jika ia diberikan pendidikan dalam menjaga akhlak dan muru'ahnya.

Maka benarlah sabda Rasulullah bahwa istri sholihah adalah perhiasan terindah. tak mengherankan jika orang yang memiliki istri sholihah itu ibarat mempunyai bidadari surga. Subhanallah, Belum masuk surga, sudah mendapatkan pelayanan surgawi dari istri sholihah.

Kelak, dia akan mendampingi suaminya di surga sesungguhnya. Bayangkan, bersama anak dan istri tercinta berkunjung kesebuah kamar surga bertamu menemui Rasulullah SAW. Saat itu Rasulullah SAW sedang berkumpul dan berncengkrama dengan Khadijah, Aisyah, Hafsah, serta putra dan cucunya. Sementara para bidadari menunggu, karena sang Ratu Bidadari (istri sholihah) sedang menikmati indahnya surga bersama keluarga bertamu kepada Baginda Rasulullah SAW.

Di sini, saya perhatikan banyak lelaki yang kurang piknik di dunia ini. Bidadari itu hanya diperoleh di surga. Tidak salah. Tetapi perlu di luruskan bahwa istri sholihah itu juga termasuk bidadari. Ketika seorang lelaki lebih mengutamakan bidadari surga, kadang dirinya lupa mensejahterakan istrinya, padahal itu tuntunan Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Dengan mengutamakan bidadari surga, kadangkala seseorang lupa diri, sehingga rela melakukan bom bunuh diri dengan harapan mendapatkan bidadari. Ketahuilah, istri sholihah itu jauh lebih istimewa daripada semua bidadari surga.

Bagaimana tidak, Lha wong Rasulullah saja bersabda “sebaik-baik kalian orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan sayalah orang yang paling baik terhadap keluargaku (HR Tirmidzi)


Masih menurut Rasulullah, wanita shalihah itu sosok yang menyenangkan ketika kita memandangnya, dan selalu menjaga dirinya ketika suami jauh darinya, dan menjaga harta benda milik suaminya. Istri sholihah itu, rela ikut serta kemana saja perginya suami, dan selalu merindukan suaminya sampai kapanpun.

Ketika suami sakit, sang istri sholihah rela mendampinginya, merawat, menyuapinya. Bahkan ketika suaminya benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa, seorang istri rela mengorbankan segala-galanya untuk suaminya.

Lihatlah Khadijah, istri dari Kanjeng Nabi Muhammad , beliau Rasulullah SAW secara khusus memberitakan tempat istimewa kepada istrinya Khodijah ra. Rosulullah SAW berkata “sebaik-baiknya wanita dunia adalah maryam bin Imran, sebaik-baiknya wanita dunia adalah khadijah”.

Dalam hadits lain yang di riwayatkan oleh ibnu Abbas, Rosulullah juga berkata”Pemuka wanita dunia adalah maryam, lalu Fatimah lalu khadijah, lalu Aisyah.

Jika bidadari menjadi hiasan surga, maka Khadijah ra, dibuatkan rumah khusus di surga, tentu saja kelak akan berdampingan dengan suami tercintanya Rasulullah SAW yang berjuang siang dan malam mengajak penduduk Makkah memeluk islam.

Rasulullah SAW bersabda "Aku diperintahkan untuk memberikan kabar gembira kepada khadijah bahwa akan dibangunkan untuknya di surga sebuah rumah dari permata;tak ada hiruk pikuk dan rasa lelah didalamnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Nah, sekarang bagaimana membandingkan istri sholihah dengan bidadari surga. Kalau istri sholihah kelak bisa menjadi bidadari, sementara bidadari surga tidak bisa menjadi istri sholihah di dunia. Namun demikian, bidadari surga itu bisa menjadi pendamping setia bagi laki-laki yang sholih tetapi istrinya di dunia tidak sholihah. Namun, ketika istrinya sholihah, kelak akan menjadi ratunya bidadari, sehingga apapun yang dititahkan sang ratu, bidadari surga mengikuti titahnya.

Bagaimana kriteria wanita sholihah itu? Dia pasti taat kepada kedua orangtuanya, sehingga ketaatan itu akan menjadi jalan mudah mendapatkan pasangan sholih. Wanita sholihah itu tidak akan membantah titah suaminya selagi tidak dalam koridor maksiat, karena suami yang sholih itu tidak akan membantah titah orangtuanya serta mertuanya.

Seorang lelaki yang sholih itu bukan saja modal hafal Al-Quran, baju panjang plus jubbah putih lengkap dengan dan imamah. Lelaki sholih itu sudah pasti memiliki prilaku yang santun, ramah, sabar, syukur, dan tidak akan pernah membantah titah kedua orangtuanya, dan mertuanya.

Perilaku yang santun dan ramah itu lahir dari sholat yang baik dan berkualitas. Tidak ada ceritanya sholatnya rajin, kemudian berani kepada mertua dan orangtuanya. Tidak ada ceritanya, wanita yang sholihah itu tidak taat kepada suaminya. Allah SWT berfirman “sesungguhnya sholat itu mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar”.

Mana ada seorang suami yang rajin sholat lima waktu tetapi tidak menyapa mertuanya, orangtuanya, teman, kerabat dekatnya. Mana ada suami yang rajin sholat lima waktu berjamaah, suka mencaci maki, dan menyakiti orang lain, terlebih istrinya sendiri. Rasulullah SAW pernah bersabda “seburuk-buruk lelaki itu menyakiti istrinya dan malamnya mengaulinya”.

Ngaku pejuang sunnah sejati, tetapi suka menelantarkan istrinya, setiap tahun melahirkan, dengan alasan sunnah tetapi kondisinya sangat mengenaskan. Sementara Rasulullah SAW sangat memuliakan istri-istrinya.

Ciptakan rumah kita seperti surga, bahagiakan istri sebagaimana Rasulullah SAW membahagiakan istri-istrinya. Tuntunlah istri di jalan yang diridhoi Allah SWT. Dengan demikian, istri akan menjadi wanita paling bahagia yang akan menemani dalam suka dan duka, dan selalu akan bersama, di dunia dan di surga. insya Allah kita semua mampu mewujudkannya, Aamiin.

Sumber : http://www.kabarmakkah.com/2017/07/istri-sholihah-jauh-lebih-istimewa.html?m=1

MIRIS! Siswa Calon SMA Ini Meninggal Setelah Di Ospek, TERNYATA ...








"Banner Utama Hanya Ilustrasi Semata! Tidak Ada Sangkut Pautnya Dengan Isi Dari Artikel!"

Senin (17/07) lalu merupakan hari pertama sekolah bagi seluruh siswa di Indonesia. Dalam menyambut tahun ajaran baru, biasanya diadakan kegiatan orientasi atau OSPEK bagi siswa baru. Mirisnya, terdengar kabar duka di awal masuk sekolah tahun ini.

Adalah Trio Angono, pelajar kelas 1 SMA Bhayangkari Pontianak, Kalimantan Barat, yang dikabarkan meninggal usai menjalani hari pertamanya sebagai siswa baru. Pemuda ini menghembuskan napas terakhir setelah melakoni kegiatan Ospek dan menenggak minuman bersoda.

Seorang siswa SMA meninggal usai menjalani ospek dan mengkonsumsi air bersoda © istimewa
"Korban mengendarai sepeda motor, menjemput temannya untuk berangkat sama-sama ke sekolah untuk mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS)," jelas AKP Haryanto dikutip dari merdeka.com.

Setelah melakoni serangkaian kegiatan MOS, Trio pun pergi ke kafe di dekat rumah temannya yang bernama Rian. Di situ, Trio memesan sebuah minuman mengandung soda. "Sampai di rumah teman, korban memesan Sprite campur susu. Saat minum, korban merasa pusing hingga mengajak pulang dan mampir di rumah temannya," lanjut Haryanto.

Kuat dugaan bahwa Trio meninggal karena riwayat bocor jantung bukan karena kegiatan ospek © istimewa
Namun ternyata Trio justru mengalami rasa pusing dan menggigil usai mengkonsumsi minuman tersebut. Diketahui, Trio meninggal di rumah Rian siang hari itu juga.

Meninggalnya Trio menurut Haryanto tidak berkaitan dengan kegiatan Ospek yang berlangsung di sekolahnya. Sebab korban ternyata memiliki riwayat jantung bocor. "Korban memiliki riwayat jantung bocor dan masih akan kami dalami penyebab kematiannya," tutup Haryanto.

Sumber : http://tz.ucweb.com/7_1nfGY

Aneh, Walaupun Berjilbab Wanita Seperti Ini Akan Masuk Neraka! Alasannya... Cewek Wajib Baca!



Berjilbab mengenakan pakaian ketat atau akrab dijuluki JILBOOBS akhir-akhir ini memang menjadi trend.  Julukan  jilboobs tersebut seolah menjadi gaya penampilan wanita muslimah.

Jilbab yang diniatkan menutupi aurat ternyata malah menjadi blunder bagi para muslimah ketika baju yang mereka kenakan terlalu ketat. Berikut 10 fakta di balik Julukan jilboobs:

1. Sempat Dijuluki Istilah Jilbab Lepet

Maraknya istilah jilboobs dikalangan masyarakat saat ini, sebenarnya ada satu istilah terkait penggunaan jilbab seksi yang terlebih dahulu dikenal masyarakat. Yakni Jilbab lepet.

Jika jilbobs lebih menyoroti bentuk baju ketat yang dikenakan para jilbabers, jilbab lepet lebih menyoroti celananya. Banyak para pengguna jilbab yang mengenakan celana jin ketat.

Wajar jika masyarakat menyebutnya dengan jilbab lepet. Merujuk pada kata lepeut (dalam bahasa Sunda) atau lepet (dalam bahasa Jawa). Lepet merupakan salah satu kue tradisional yang terbuat dari beras ketan.

2. Memancing Komentar dari KPAI

Fenomena jilbab membuat Ketua KPAI Asrorun Niam angkat bicara. Dalam sebuah komentar yang diposting Detik (6/8), Asrorun Niam menghimbau supaya pelaku industri terkait tidak membuka pintu kriminalitas dengan lahirnya style jilbab ala jilbobs.

“Jangan berkontribusi untuk meningkatkan kriminalitas dengan desain pakaian yang dipakai tetapi tetap mengeksploitasi lekuk tubuh. Memakai pakaian tetapi seperti telanjang,” tuturnya.

3. Ramai Dibicarakan Desainer Baju

Seolah menyambung lidah dari apa yang dikatakan Asrorun Niam, para desainer juga angkat bicara terkait fenomena jilbobs. Beberapa desainer menyayangkan model berpakaian jilb*bs yang berusaha tampil modis tapi justru menodai prinsip dasar Islam.
“Fenomena jilboobs itu benar-benar menyalahi aturan dan sebaiknya jangan ditiru,” tutur Yuanita Andiani yang berdiri selaku desainer merk Hijmi.

“Jilbab bukan mengenai tren yang hanya ikut-ikutan tetapi memang kewajiban menutup aurat sesuai ajaran agama,” sambung Yuanita dalam sebuah komentar.

4. Mulai Tenar Setelah Bulan Ramadhan

Walaupun belum ada sejarah pasti, tapi fenomena jilboobs mulai booming setelah bulan Ramadan tahun ini. Terlihat dari maraknya komentar terkait jilboobs baik di media online mau pun media sosial yang tertanggal awal-awal Agustus 2014.

5. Biasa Dipakai Para Newbie

Jilbobs menjadi jembatan bagi kaum muslimah yang ingin belajar mengenakan jilbab. Karena dorongan ingin tetap tampil modis, para newbie belum bisa berjilbab dengan mengenakan baju-baju longgar.

6. Dampak Maraknya Modifikasi Baju Muslimah

Modifikasi busana muslim akhir-akhir ini membawa banyak nilai positif. Salah satunya adalah semakin dekatnya wanita muslim dengan jilbab.

Dari yang semula enggan untuk memakai jilbab, akhirnya bersedia mengenakannya. Akan tetapi, di tengah perkembangan busana muslimah, muncul bahaya kecil dalam bentuk jilboobs.

Kreativitas dalam membuat model-model baru kadang mengarah pada salah kaprah arti menutup aurat bagi muslimah.

7. Para Artis Turut Mengenakannya

Tidak hanya masyarakat umum yang mengenakan busana jilboobs. Namun, beberapa artis tanah air juga terlihat mengenakan jilbab dengan busana ketat di bagian dada.

8. Aa Gym Turut Berbicara Tentang Jilboobs

Dalam sebuah ceramah di kantor Inilah.com, Selasa (12/8), Aa Gym memberikan perhatian terhadap fenomena berjilbab saat ini. Tuturnya saat itu:

Kerudung bukan hanya sekedar untuk menutup kepala, tapi kalau bawahannya masih ketat ini sama saja. Ini bukan cara berpakaian seperti yang diajarkan Islam, yang dikehendaki Allah

9. Fatwa Haram MUI

Mempertegas komentar-komentar tokoh agama terkait jilboobs, MUI mengeluarkan larangan berjilbab tapi tetap menggunakan pakaian tidak sopan.

Sudah ada fatwa MUI soal pornografi. Termasuk itu tidak boleh memperlihatkan bentuk-bentuk tubuh, pakai jilbab tapi berpakaian ketat.

MUI secara tegas melarang itu,” tutur Wakil Ketua MUI KH Ma’ruf Amin “Kalau begitu kan sebagian menutup aurat, sebagian masih memperlihatkan bentuk-bentuk yang sensual, itu yang dilarang,” sambungnya mempertegas.

10. Jilbabs yang Selfie

Biasanya, para muslimah yang menggunakan pakaian jilbabs rajin mengunggah fotonya di media sosial. Mereka ingin memamerkan busana muslimah mereka kepada khalayak.

Selebritis tanah air juga sering mengunggah fotonya saat mencoba-coba untuk berjilbab. Intinya Gunakanlah Jilbab Sebagai mana Mestinya Tanpa Harus Menggunakan Jilbabs untuk dapat terlihat cantik ya.

Sumber : http://www.kabarmakkah.com/2017/07/ciri-wanita-penghuni-neraka-jahanam.html?m=1

NGERI! Driver Gojek Ini Dapat Orderan Jam 2 Pagi, Setelah Sampai Di TKP Hal Mengerikan Ini Terjadi

Jasa ojek online memberi kemudahan bagi penumpang karena bisa dipesan kapan pun.
Tak terkecuali di jam-jam tak terduga seperti tengah malam atau dini hari.
Seperti yang dialami seorang driver Gojek ini.
Kisah ini dibagikan oleh akun Twitter bernama Irra Octaviany, @irraOCTAVIA.
Pada hari Jumat (24/3/2017), Irra sedang pergi menggunakan jasa taksi online Uber.
Irra pun mengobrol dengan temannya di sepanjang perjalanan.
Irra saat itu sedang bercerita tetang kisah horor yang dialami seorang driver Gojek.
Tak disangka, supir Uber yang mengantarkannya saat itu ikut bergabung dalam pembicaraan.
Dia akhirnya menceritakan pengalaman uniknya saat menjadi driver Gojek.
Sekita pukul 2 pagi, driver ini baru saja selesai bekerja di sebuah proyek.
Pria tersebut mencoba peruntungannya untuk mencari penumpang.
Akhirnya, ia menyalakan aplikasi Gojek-nya.
Tak disangka, ada seorang penumpang yang melakukan orer.
Sang driver dan penumpangnya janji bertemu di daerah Sabuga, Bandung.
Sang penumpang mengatakan bahwa dia adalah seorang pria yang mengenakan baju putih.
Ia juga mengatakan akan menunggu di dekat sebuah ATM.
Akhirnya, sang driver sampai lebih dulu di lokasi penjemputan.
Sang driver mengaku sudah berulang kali berkeliling, namun tak menemukan ATM yang dimaksud.
Sopir ojek pada akhirnya bertanya pada seorang satpam.
Kisah unik driver Gojek
Kisah unik driver Gojek (Twitter)
Ia mengatakan bahwa ia sedang mencari sebuah ATM karena ingin menjemput penumpang.
Anehnya, si satpam mengatakan bahwa di daerah tersebut tidak ada ATM yang dimaksud.
Sang satpam pun meminta sang driver untuk pulang aja karena merasa ada yang tidak benar.
Meskipun begitu, sang driver memutuskan untuk menunggu sebentar.
Ia takut sang penumpang sedang benar-benar membutuhkan jasanya.
Sang driver mencoba berulang kali menghubungi nomor telepon sang penumpang, namun tidak tersambung.
Merasa kesal, sang driver pun mencoba meng-cancel orderan tersebut.
Hal-hal aneh lainnya pun mulai terjadi.
Ia tak bisa meng-cancel pesanan tersebut.
Untungnya, setelah menelepon berulang kali, akhirnya tersambung juga.
Namun, bukannya lega, sang driver justru dibuat ketakutan.
Terdengar suara orang tertawa di sambungan telepon tersebut.
Tak sampai di situ, aplikasi Gojek tersebut tiba-tiba me-restart dengan sendirinya.
Kisah unik driver Gojek
Kisah unik driver Gojek (Twitter)
Menyadari berbagai hal aneh terus menerus terjadi, sang driver akhirnya langsung memutuskan pulang.
Dalam unggahannya ini, Irra menuliskan caption, "#memetwit dapet cerita beginian, sok berani upload tengah malem. Tapi ini serius bikin merinding.".
Tentu saja ada yang percaya dengan kisah ini, ada pula yang tidak.
Apa kamu pernah mengalami kejadian serupa?
Sumber : http://style.tribunnews.com/2017/03/29/driver-ojek-dapat-orderan-jam-2-pagi-tiba-di-lokasi-penjemputan-hal-mengerikan-ini-yang-terjadi?page=all

Benarkah Allah SWT Itu Berada Di Langit? Ini Penjelasan Menurut Ke-4 Imam Madzhab

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in. Para pengunjung Rumaysho.com yang semoga senantiasa mendapat penjagaan Allah Ta’ala. Pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan kembali pembuktian mengenai aqidah Allah berada di atas langit, di atas seluruh makhluk-Nya. Yang kita utarakan nanti adalah perkataan empat imam madzhab mengenai ideologi tersebut. Kita dapat saksikan bahwa empat imam madzhab sepakat dalam hal ini dan orang-orang semacam abusalafy yang menganut aqidah Jahmiyah yang melenceng jauh dari aqidah mereka-mereka ini. Semoga Allah senantiasa memberi taufik.

Sikap Keras Abu Hanifah[1] Terhadap Orang Yang Tidak Tahu Di Manakah Allah
Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqhul Akbar,
من انكر ان الله تعالى في السماء فقد كفر
“Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.”[2]
Dari Abu Muthi’ Al Hakam bin Abdillah Al Balkhiy -pemilik kitab Al Fiqhul Akbar[3], beliau berkata,
سألت أبا حنيفة عمن يقول لا أعرف ربي في السماء أو في الأرض فقال قد كفر لأن الله تعالى يقول الرحمن على العرش استوى وعرشه فوق سمواته  فقلت إنه يقول أقول على العرش استوى ولكن قال لا يدري العرش في السماء أو في الأرض  قال إذا أنكر أنه في السماء فقد كفر رواها صاحب الفاروق بإسناد عن أبي بكر بن نصير بن يحيى عن الحكم
Aku bertanya pada Abu Hanifah mengenai perkataan seseorang yang menyatakan, “Aku tidak mengetahui di manakah Rabbku, di langit ataukah di bumi?” Imam Abu Hanifah lantas mengatakan, “Orang tersebut telah kafir karena Allah Ta’ala sendiri berfirman,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy”.[4] Dan ‘Arsy-Nya berada di atas langit.” Orang tersebut mengatakan lagi, “Aku berkata bahwa Allah memang menetap di atas ‘Arsy.” Akan tetapi orang ini tidak mengetahui di manakah ‘Arsy, di langit ataukah di bumi. Abu Hanifah lantas mengatakan, “Jika orang tersebut mengingkari Allah di atas langit, maka dia kafir.”[5]

Imam Malik bin Anas[6], Imam Darul Hijroh Meyakini Allah di Atas Langit
Dari Abdullah bin Ahmad bin Hambal ketika membantah paham Jahmiyah, ia mengatakan bahwa Imam Ahmad mengatakan dari Syraih bin An Nu’man, dari Abdullah bin Nafi’, ia berkata bahwa Imam Malik bin Anas mengatakan,
الله في السماء وعلمه في كل مكان لا يخلو منه شيء
“Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”[7]
Diriwayatkan dari Yahya bin Yahya At Taimi, Ja’far bin ‘Abdillah, dan sekelompok ulama lainnya, mereka berkata,
جاء رجل إلى مالك فقال يا أبا عبد الله الرحمن على العرش استوى كيف استوى قال فما رأيت مالكا وجد من شيء كموجدته من مقالته وعلاه الرحضاء يعني العرق وأطرق القوم فسري عن مالك وقال الكيف غير معقول والإستواء منه غير مجهول والإيمان به واجب والسؤال عنه بدعة وإني أخاف أن تكون ضالا وأمر به فأخرج
“Suatu saat ada yang mendatangi Imam Malik, ia berkata: “Wahai Abu ‘Abdillah (Imam Malik), Allah Ta’ala berfirman,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy”[8]. Lalu bagaimana Allah beristiwa’ (menetap tinggi)?” Dikatakan, “Aku tidak pernah melihat Imam Malik melakukan sesuatu (artinya beliau marah) sebagaimana yang ditemui pada orang tersebut. Urat beliau pun naik dan orang tersebut pun terdiam.” Kecemasan beliau pun pudar, lalu beliau berkata,
الكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ وَالإِسْتِوَاءُ مِنْهُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ وَإِنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ ضَالاًّ
“Hakekat dari istiwa’ tidak mungkin digambarkan, namun istiwa’ Allah diketahui maknanya. Beriman terhadap sifat istiwa’ adalah suatu kewajiban. Bertanya mengenai (hakekat) istiwa’ adalah bid’ah. Aku khawatir engkau termasuk orang sesat.” Kemudian orang tersebut diperintah untuk keluar.[9]
Inilah perkataan yang shahih dari Imam Malik. Perkataan beliau sama dengan robi’ah yang pernah kami sebutkan. Itulah keyakinan Ahlus Sunnah.

Imam Asy Syafi’i[10] -yang menjadi rujukan mayoritas kaum muslimin di Indonesia dalam masalah fiqih- meyakini Allah berada di atas langit
Syaikhul Islam berkata bahwa telah mengabarkan kepada kami Abu Ya’la Al Kholil bin Abdullah Al Hafizh, beliau berkata bahwa telah memberitahukan kepada kami Abul Qosim bin ‘Alqomah Al Abhariy, beliau berkata bahwa Abdurrahman bin Abi Hatim Ar Roziyah telah memberitahukan pada kami, dari Abu Syu’aib dan Abu Tsaur, dari Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (yang terkenal dengan Imam Syafi’i), beliau berkata,
القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
“Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya.[11]

Imam Ahmad bin Hambal[12] Meyakini Allah bukan Di Mana-mana, namun di atas ‘Arsy-Nya
Adz Dzahabiy rahimahullah mengatakan, “Pembahasan dari Imam Ahmad mengenai ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya amatlah banyak. Karena beliaulah pembela sunnah, sabar menghadapi cobaan, semoga beliau disaksikan sebagai ahli surga. Imam Ahmad mengatakan kafirnya orang yang mengatakan Al Qur’an itu makhluk, sebagaimana telah mutawatir dari beliau mengenai hal ini. Beliau pun menetapkan adanya sifat ru’yah (Allah itu akan dilihat di akhirat kelak) dan sifat Al ‘Uluw (ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya).”[13]
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya,
ما معنى قوله وهو معكم أينما كنتم و ما يكون من نجوى ثلاثه الا هو رابعهم قال علمه عالم الغيب والشهاده علمه محيط بكل شيء شاهد علام الغيوب يعلم الغيب ربنا على العرش بلا حد ولا صفه وسع كرسيه السموات والأرض
Apa makna firman Allah,
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.[14]
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.[15]
Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.”
Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata,
قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”[16]
Abu Bakr Al Atsrom mengatakan bahwa Muhammad bin Ibrahim Al Qoisi mengabarkan padanya, ia berkata bahwa Imam Ahmad bin Hambal menceritakan dari Ibnul Mubarok ketika ada yang bertanya padanya,
كيف نعرف ربنا
“Bagaimana kami bisa mengetahui Rabb kami?” Ibnul Mubarok menjawab,
في السماء السابعة على عرشه
“Allah di atas langit yang tujuh, di atas ‘Arsy-Nya.” Imam Ahmad lantas mengatakan,
هكذا هو عندنا
“Begitu juga keyakinan kami.”[17]

Tidak Perlu Disangsikan Lagi
Itulah perkataan empat Imam Madzhab yang jelas-jelas perkataan mereka meyakini bahwa Allah berada di atas langit, di atas seluruh makhluk-Nya. Bahkan sebenarnya ini adalah ijma’ yaitu kesepakatan atau konsensus seluruh ulama Ahlus Sunnah. Lantas mengapa aqidah ini perlu diragukan oleh orang yang jauh dari kebenaran?
Ini bukti ijma’ ulama yang dibawakan oleh Ishaq bin Rohuwyah.
قال أبو بكر الخلال أنبأنا المروذي حدثنا محمد بن الصباح النيسابوري حدثنا أبو داود الخفاف سليمان بن داود قال قال إسحاق بن راهويه قال الله تعالى الرحمن على العرش استوى إجماع أهل العلم أنه فوق العرش استوى ويعلم كل شيء في أسفل الأرض السابعة
“Abu Bakr Al Khollal mengatakan, telah mengabarkan kepada kami Al Maruzi. Beliau katakan, telah mengabarkan pada kami Muhammad bin Shobah An Naisaburi. Beliau katakan, telah mengabarkan pada kami Abu Daud Al Khonaf Sulaiman bin Daud. Beliau katakana, Ishaq bin Rohuwyah berkata, “Allah Ta’ala berfirman,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy”[18]. Para ulama sepakat (berijma’) bahwa Allah berada di atas ‘Arsy dan beristiwa’ (menetap tinggi) di atas-Nya. Namun Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang terjadi di bawah-Nya, sampai di bawah lapis bumi yang ketujuh.[19]
Adz Dzahabi rahimahullah ketika membawakan perkataan Ishaq di atas, beliau rahimahullah mengatakan,
اسمع ويحك إلى هذا الإمام كيف نقل الإجماع على هذه المسألة كما نقله في زمانه قتيبة المذكور
“Dengarkanlah perkataan Imam yang satu ini. Lihatlah bagaimana beliau menukil adanya ijma’ (kesepakatan ulama) mengenai masalah ini. Sebagaimana pula ijma’ ini dinukil oleh Qutaibah di masanya.”[20]

Sanggahan: Abu Salafy Cuma Asal Nuduh
Kami sedikit mencuplik ucapan beliau dalam postingan di blognya dengan judul “Kaum Mujassimah Berbohong Atas Nama Imam Malik”. Beliau membawakan nukilan berikut ini ketika menerangkan ucapan Imam Malik di atas.
Ibnu Lubbân dalam menafsirkan ucapan Imam Maliki di atas mengatakan, seperti disebutkan dalam Ithâf as Sâdah al Muttaqîn,2/82:
كيف غير معقول أي كيف من صفات الحوادث وكل ما كان من صفات الحوادث فإثباته في صفات الله تعالى ينافي ما يقتضيه العقل فيجزم بنفيه عن الله تعالى ، قوله : والاستواء غير مجهول أي أنه معلوم المعنى عند أهل اللغة ، والإيمان به على الوجه اللائق به تعالى واجب ؛ لأنه من الإيمان بالله وبكتبه ، والسؤال عنه بدعة ؛ أي حادث لأن الصحابة كانوا عالمين بمعناه اللائق بحسب وضع اللغة فلم يحتاجوا للسؤال عنه ، فلما جاء من لم يحط بأوضاع لغتهم ولا له نور كنورهم يهديه لصفات ربه يسأل عن ذلك، فكان سؤاله سببا لاشتباهه على الناس وزيغهم عن المراد.
“Kaif tidak masuk akal, sebab ia termasuk sifat makhluk. Dan setiap sifat makhluk maka jika ditetapkan menjadi sifat –ta’ala- pasti menyalai apa yang wajib bagi-Nya berdasarkan hukum akal sehat, maka ia harus dipastikan untuk ditiadaakan dari Allah –ta’ala-. Ucapan beliau, “Istiwâ’ tidak majhûl” yaitu ia telah diketahui oleh ahli bahasa apa maknanya. Beriman sesuai dengan makna yang layak bagi Allah adalah wajib hukumnya, sebab ia termasuk beriman kepada Allah dan kitab-kitab-Nya. Dan “bertanya tentangnya adalah bid’ah” yaitu sesuatu yang dahulu tidak pernah muncul, sebab di masa sahabat, mereka sudah mengetahui maknanya yang layak sesuai dengan pemaknaan bahasa. Karenanya mereka tidak butuh untuk menanyakannya. Dan ketika datang orang yang tidak menguasai penggunaan bahasa mereka dan tidak memiliki cahaya seperti cahaya para sahabat yang akan membimbing mereka untuk mengenali sifat-sifat Tuhan mereka, muncullah pertanyaan tentangnya. Dan pertanyaan itu menjadi sebab kekaburan atas manusia dan penyimpangan mereka dari yang apa yang dimaksud.”

Diriwayatkan juga bahwa Imam Malik berkata:
الرحمن على العرش استوى كما وصف به نفسه ولا يقال كيف ، وكيف عنه مرفوع…
“Ar Rahmân di atas Arys beristiwâ’ sebagaimana Dia mensifati Diri-Nya. Dan tidak boleh dikatakan: Bagaimana? Dan bagaimana itu terangkat dari-Nya… “ (Lebih lanjut baca: Ithâf as Sâdah,2/82, Daf’u Syubah at Tasybîh; Ibnu al Jawzi: 71-72)

Pernyataan di atas benar-benar tamparan keras ke atas wajah-wajah kaum Mujassimah!
Penulis berkata, “Perkataan Imam Malik itu benar adanya. Begitu pula penjelasan dari Ibnu Lubban itu benar. Maksud perkataan mereka berdua adalah bahwa makna Istiwa’ itu sudah diketahui, sedangkan bagaimana dan hakekat Allah itu beristiwa’ itu tidak diketahui karena memang kita tidak diberitahu tentang hal tersebut. Kami khawatir abusalafy sendiri sebenarnya tidak memahami apa yang dimaksudkan oleh Imam Malik dan Ibnu Libban. Sampai-sampai dalam tulisan lain abusalafy menuduh yang bukan-bukan. Dalam tulisan lain yang abusalafy berkata:

Itulah yang benar-benar terjadi! Mazhab Wahhabi/Salafy “ngotot” menyebarkan dan meyakinkan kaum Muslimin bahwa Allah itu berbentuk… bersemayam, duduk di atas Arsy-Nya yang dipikul oleh delapan kambing hutan atau dipikul empat malaikat yang rupa dan bentuk mereka beragam, ada yang menyerupai seekor singa dan yang lainnya menyerupai bentuk binatang lain… dan lain sebagainya dari akidah ketuhanan yang menggambarkan  Allah itu berbentuk dan menyandang sifat-sifat makhluk-Nya..

Penulis menjawab, “Siapa yang katakan bahwa sifat Allah itu dapat digambarkan bentuknya? Mana buktinya?” Beliau juga menuduh kami, “Allah duduk di atas Arsy-Nya yang dipikul oleh delapan kambing hutan atau dipikul empat malaikat yang rupa dan bentuk mereka beragam, ada yang menyerupai seekor singa dan yang lainnya menyerupai bentuk binatang lain”. Penulis menjawab, “Mana buktinya kami pernah menyatakan demikian? Dalam kitab mana? Ini sungguh tuduhan dan klaim dusta yang mengada-ada. Beliau pun tidak berani menunjukkan bukti dari tuduhan yang beliau bawakan.”

Semoga beliau bisa membedakan menetapkan sifat Allah dan menyebutkan bagaimana hakekat sifat tersebut. Coba renungkan dengan baik-baik perkataan Ishaq bin Rohuwyah yang pernah kami bawakan di postingan pertama serial ini. Beliau rahimahullah mengatakan, “Yang disebut tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk), jika kita mengatakan, ‘Tangan Allah sama dengan tanganku atau pendengaran-Nya sama dengan pendengaranku.’ Inilah yang disebut tasybih. Namun jika kita mengatakan sebagaimana yang Allah katakan yaitu mengatakan bahwa Allah memiliki tangan, pendengaran dan penglihatan; dan kita tidak sebut, ‘Bagaimana hakikat tangan Allah, dsb?’ dan tidak pula kita katakan, ‘Sifat Allah itu sama dengan sifat kita (yaitu tangan Allah sama dengan tangan kita)’; seperti ini tidaklah disebut tasybih. Karena ingatlah Allah Ta’ala berfirman,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS. Asy Syuro: 11)[21]
Jadi ingatlah bahwa menyatakan Allah beristiwa’ (menetap tinggi) di atas ‘Arsy, di atas langit ketujuh bukan berarti kita menyerupakan Allah dengan makhluk. Namun kita yakini sifat Allah itu jauh berbeda dengan makhluk-Nya, karena itulah perbedaan Allah yang memiliki sifat kemuliaan dan makhluk yang selalu dipenuhi kehinaan. Itulah memang karakter busuk dari Jahmiyah, asal menuduh yang bukan-bukan. Bagi setiap orang yang menetapkan sifat Allah, maka dituduhlah Mujassimah. Jauh-jauh hari, Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni telah mengisyaratkan,
فالمعتزلة والجهمية ونحوهم من نفاة الصفات يجعلون كل من أثبتها مجسما مشبها ومن هؤلاء من يعد من المجسمة والمشبهة من الأئمة المشهورين كمالك والشافعي وأحمد وأصحابهم كما ذكر ذلك أبو حاتم صاحب كتاب الزينة وغيره
“Mu’tazilah, Jahmiyah dan semacamnya yang menolak sifat Allah, mereka menyebut setiap orang yang menetapkan sifat bagi Allah sebagai mujassimah atau musyabbihah. Bahkan di antara mereka menyebut para Imam besar yang telah masyhur (seperti Imam Malik, Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad dan pengikut setia mereka) sebagai mujassimah atau musyabbihah (yang menyerupakan Allah dengan makhluk). Sebagaimana hal ini disebutkan oleh Abu Hatim, penulis kitab Az Zinah dan ulama lainnya.”[22]

Itulah tuduhan Jahmiyah. Kami tutup tulisan berikut ini dengan menyampaikan perkataan Abu Nu’aim Al Ash-bahani, penulis kitab Al Hilyah. Beliau rahimahullah, “Metode kami (dalam menetapkan sifat Allah) adalah jalan hidup orang yang mengikuti Al Kitab, As Sunnah dan ijma’ (konsensus para ulama). Di antara i’tiqod (keyakinan) yang dipegang oleh mereka (para ulama) bahwasanya hadits-hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menetapkan Allah berada di atas ‘Arsy dan mereka meyakini bahwa Allah beristiwa’ (menetap tinggi) di atas ‘Arsy-Nya. Mereka menetapkan hal ini tanpa melakukan takyif (menyatakan hakekat sifat tersebut), tanpa tamtsil (memisalkannya dengan makhluk) dan tanpa tasybih (menyerupakannya dengan makhluk). Allah sendiri terpisah dari makhluk dan makhluk pun terpisah dari Allah. Allah tidak mungkin menyatu dan bercampur dengan makhluk-Nya. Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy-Nya di langit sana dan bukan menetap di bumi ini bersama makhluk-Nya.”[23]

Semoga tulisan kali ini bias sebagai renungan bagi orang yang mencari kebenaran. Nantikan serial selanjutnya. Kami akan menyebutkan perkataan ulama Ahlis Sunnah yang menyanggah pemahaman Jahmiyah semacam abusalafy yang menyatakan “Allah itu ada tanpa tempat”. Semoga Allah mudahkan.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

Diselesaikan di Pangukan, Sleman, 12 Rabi’ul Akhir 1431 H (27/03/2010)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal (Abu Rumaysho Al Ambony)


[1] Imam Abu Hanifah hidup pada tahun 80-150 H.
[2] Lihat Itsbatu Shifatul ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hal. 116-117, Darus Salafiyah, Kuwait, cetakan pertama, 1406 H. Lihat pula Mukhtashor Al ‘Uluw, Adz Dzahabiy, Tahqiq: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 137, Al Maktab Al Islamiy.
[3] Syaikh Al Albani rahimahullah memberikan pelajaran cukup berharga dalam Mukhtashor Al ‘Uluw, perkataan Adz Dzahabi di sini menandakan bahwa kitab Fiqhul Akbar bukanlah milik Imam Abu Hanifah, dan ini berbeda dengan berbagai anggapan yang telah masyhur di kalangan Hanafiyah. (Lihat Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 136)
[4] QS. Thaha: 5.
[5] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, Adz Dzahabi, hal. 135-136, Maktab Adhwaus Salaf, Riyadh, cetakan pertama, 1995.
[6] Imam Malik hidup pada tahun 93-179 H.
[7] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghoffar, hal. 138.
[8] QS. Thaha: 5.
[9] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal. 378.
[10] Imam Asy Syafi’I hidup pada tahun 150-204 H.
[11] Lihat Itsbatu Shifatul ‘Uluw, hal. 123-124. Disebutkan pula dalam Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal.165
[12] Imam Ahmad bin Hambal hidup pada tahun 164-241 H.
[13] Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal. 176. Lihat pula Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 189.
[14] QS. Al Hadiid: 4
[15] QS. Al Mujadilah: 7
[16] Lihat Itsbat Sifatil ‘Uluw, hal. 116
[17] Lihat Itsbat Sifatil ‘Uluw, hal. 118
[18] QS. Thaha: 5.
[19] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal. 179. Lihat Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 194.
[20] Idem
[21] Lihat Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 67.
[22] Minhajus Sunnah Nabawiyah fii Naqdi Kalamisy Syi’ah wal Qodariyah, Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni, 2/44, Muassasah Qurthubah, cetakan pertama, tahun 1406 H.
[23] Dinukil dari Majmu’ Al Fatawa, Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni, 5/60, Darul Wafa’, cetakan ketiga, 1426 H.


Sumber : https://rumaysho.com/933-di-manakah-allah-4.html