Baca Juga
Lailatul Qadar, Malam yang lebih mulia daripada Seribu Bulan. Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa. Siapapun orang yang beriman pasti menginginkan dirinya beruntung mendapatkan keberkahan dari Lailatul Qadar.
Jika kita cermati dari namanya, Lailatul Qadar berasal dari bahasa Arab yang berarti malam ketetapan. karena pada malam Lailatul Qadar, Alqur’an diturunkan sebagai pedoman hidup manusia dan barang siapa yang beribadah di malam itu maka pahalanya akan dilipat gandakan lebih dari 29.500 lipat. pahalanya sama saja dengan terus menerus beribadah lebih dari seribu bulan atau lebih dari 83 tahun.
Oleh karena itu, dianjurkan bagi kita untuk berdo'a dan beribadah saat Lailatul Qadar. Karena isnyaallah doa di malam Lailatul Qadar akan diijabah dan dosa-dosa kita diampuni.
Dari Aisyah. Ia berkata, “Saya bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya dapat mengetahui malam qadar itu, apakah yang sebaiknya kita ucapkan di malam itu?” jawab beliau, “ucapkanlah olehmu: ya Allah, sesungguhnya engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kesalahanku.” (Muttafaq Alaih)
Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat yang membawa rahmat turun ke bumi termasuk malaikat Jibril. Ini mengindikasikan bahwa Lailatul Qadar benar-benar malam penuh keberkahan. , malam penuh kesejahteraan hingga terbit fajar. Dimana setan tidak bisa berbuat jahat dan manusia hanya bergelut dengan nafsu dirinya sendiri untuk bisa memanfaatkan momentum ini. Takdir tahunan pun dicatat pada malam Qadar ini.
Namun ternyata, Lailatul Qadar dijadikan rahasia oleh Allah. Kita tidak akan pernah tahu kapan pastinya malam Lailatul Qadar itu akan datang. Sekalipun begitu, Para ulama telah memberikan beberapa penjelasan mengenai datangnya Lailatul Qadar ini.
Para ulama berbeda pendapat mengenai kapan Lailatul Qadar itu tiba. Akan tetapi pendapat yang lebih bisa dipercaya adalah di malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits dibawah ini.
"Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu lainnya." (HR. Muslim)
Sebuah hadits shohih datang Dari sahabat Abdullah Bin Umar, “Rasulullah SAW telah bersabda, “barang siapa yang ingin menjumpai malam Lailatul Qadar, hendaklah ia mencarinya pada malam dua puluh tujuh.” (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadits diatas, Lailatul Qadar akan terjadi di malam ke-27 Ramadhan. Namun, perbedaan penentuan awal mulai 1 Ramadhan membuat kita tak bisa menjadikan pendapat itu sebagai patokan yang mutlak.
Tanda Tanda Datangnya Malam Lailatul Qodar
Lalu bagaimana kita bisa tahu jika Lailatul Qadar telah tiba? Rasulullah SAW pernah bersabda tentang tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar. Bila kita merasakan keempat hal dibawah ini, maka kemungkinan besar Lailatul Qadar telah kita jumpai. Keempat tanda dan ciri tersebut antara lain:
1. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, teduh, seperti tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Subuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim)
2. Keesokan hari malam Lailatul Qadar, sinar matahari tampak cerah namun teduh.
3. Di malam Lailatul Qadar, udara tidaklah dingin, tidak berawan, tidak panas, dan tidak ada badai.
4. Malaikat akan menurunkan ketenangan sehingga manusia bisa merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
Semoga Allah mudahkan kita untuk meraih pahala dan keutamaan di malam Lailatul Qadar.. Amiin Ya Mujiibas Saailiin.
Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun tentu lebih mudah mendapatkan kemuliaan malam tersebut karena ibadahnya rutin dibanding dengan orang yang beribadah jarang-jarang.
Edisi kali ini kita akan melihat keistimewaan Lailatul Qadar yang begitu utama dari malam lainnya.
1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an
Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.
2. Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan
Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3). An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.
3. Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3). Malam penuh berkah ini adalah malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.
4. Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar.
Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.
5. Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’
Yang dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5) yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.
6. Lailatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan
Allah Ta’ala berfirman,
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim (8: 57)– bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.
7. Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh Allah
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)[1]
Ya Allah, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar dengan bisa mengisi hari-hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan sholih.
Aamin Yaa Mujibas Saa-ilin.
Sumber : http://www.kabarmakkah.com/2015/07/ini-tanda-tanda-malam-lailatul-qodar.html?
Sumber : https://rumaysho.com/2729-7-keistimewaan-lailatul-qadar.html
Jika kita cermati dari namanya, Lailatul Qadar berasal dari bahasa Arab yang berarti malam ketetapan. karena pada malam Lailatul Qadar, Alqur’an diturunkan sebagai pedoman hidup manusia dan barang siapa yang beribadah di malam itu maka pahalanya akan dilipat gandakan lebih dari 29.500 lipat. pahalanya sama saja dengan terus menerus beribadah lebih dari seribu bulan atau lebih dari 83 tahun.
Oleh karena itu, dianjurkan bagi kita untuk berdo'a dan beribadah saat Lailatul Qadar. Karena isnyaallah doa di malam Lailatul Qadar akan diijabah dan dosa-dosa kita diampuni.
Dari Aisyah. Ia berkata, “Saya bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya dapat mengetahui malam qadar itu, apakah yang sebaiknya kita ucapkan di malam itu?” jawab beliau, “ucapkanlah olehmu: ya Allah, sesungguhnya engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kesalahanku.” (Muttafaq Alaih)
Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat yang membawa rahmat turun ke bumi termasuk malaikat Jibril. Ini mengindikasikan bahwa Lailatul Qadar benar-benar malam penuh keberkahan. , malam penuh kesejahteraan hingga terbit fajar. Dimana setan tidak bisa berbuat jahat dan manusia hanya bergelut dengan nafsu dirinya sendiri untuk bisa memanfaatkan momentum ini. Takdir tahunan pun dicatat pada malam Qadar ini.
Namun ternyata, Lailatul Qadar dijadikan rahasia oleh Allah. Kita tidak akan pernah tahu kapan pastinya malam Lailatul Qadar itu akan datang. Sekalipun begitu, Para ulama telah memberikan beberapa penjelasan mengenai datangnya Lailatul Qadar ini.
Para ulama berbeda pendapat mengenai kapan Lailatul Qadar itu tiba. Akan tetapi pendapat yang lebih bisa dipercaya adalah di malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits dibawah ini.
"Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu lainnya." (HR. Muslim)
Sebuah hadits shohih datang Dari sahabat Abdullah Bin Umar, “Rasulullah SAW telah bersabda, “barang siapa yang ingin menjumpai malam Lailatul Qadar, hendaklah ia mencarinya pada malam dua puluh tujuh.” (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadits diatas, Lailatul Qadar akan terjadi di malam ke-27 Ramadhan. Namun, perbedaan penentuan awal mulai 1 Ramadhan membuat kita tak bisa menjadikan pendapat itu sebagai patokan yang mutlak.
Tanda Tanda Datangnya Malam Lailatul Qodar
Lalu bagaimana kita bisa tahu jika Lailatul Qadar telah tiba? Rasulullah SAW pernah bersabda tentang tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar. Bila kita merasakan keempat hal dibawah ini, maka kemungkinan besar Lailatul Qadar telah kita jumpai. Keempat tanda dan ciri tersebut antara lain:
1. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, teduh, seperti tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Subuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim)
2. Keesokan hari malam Lailatul Qadar, sinar matahari tampak cerah namun teduh.
3. Di malam Lailatul Qadar, udara tidaklah dingin, tidak berawan, tidak panas, dan tidak ada badai.
4. Malaikat akan menurunkan ketenangan sehingga manusia bisa merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
Semoga Allah mudahkan kita untuk meraih pahala dan keutamaan di malam Lailatul Qadar.. Amiin Ya Mujiibas Saailiin.
7 Keistimewaan Di Malam Lailatul Qadar
Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun tentu lebih mudah mendapatkan kemuliaan malam tersebut karena ibadahnya rutin dibanding dengan orang yang beribadah jarang-jarang.
Edisi kali ini kita akan melihat keistimewaan Lailatul Qadar yang begitu utama dari malam lainnya.
1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an
Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.
2. Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan
Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3). An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.
3. Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3). Malam penuh berkah ini adalah malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.
4. Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar.
Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.
5. Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’
Yang dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5) yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.
6. Lailatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan
Allah Ta’ala berfirman,
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim (8: 57)– bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.
7. Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh Allah
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)[1]
Ya Allah, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar dengan bisa mengisi hari-hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan sholih.
Aamin Yaa Mujibas Saa-ilin.
Sumber : http://www.kabarmakkah.com/2015/07/ini-tanda-tanda-malam-lailatul-qodar.html?
Sumber : https://rumaysho.com/2729-7-keistimewaan-lailatul-qadar.html
Subhanallah, Ternyata Begini Tanda Tanda Akan Datangnya Malam Lailatul Qadar
4/
5
Oleh
Admin